Disparitas Harga Beras Jadi Fokus Satgas Pangan

By Admin


nusakini.com - Disparitas harga, khususnya beras menjadi fokus tim satgas pangan kedepannya. Hal ini disampaikan dalam rakor Satgas Pangan yang berlangsung di gedung Rupatama, Mabes Polri, Trunojoyo, Jakarta, Rabu (5/7/2017))

"Karena beras merupakan pangan pokok utama dan ada 56 juta petani yang hanya menikmati keuntungan 65 triliun sedangkan 400 ribu Pedagang menikmati keuntungan 123 triliun.  Ketidakseimbangan ini masalahnya ada dimiddleman diantaranya masih ada yang  menimbun", kata Kapolri, Jenderal Tito Karnavian.

Untuk itu Kapolri meminta Reskrimsus bentuk tim khusus yang menangani beras termasuk ditingkat Mabes, Polda untuk tangani khusus beras.

"Amati setiap hari harga beras di pasar-pasar utama, apakah harga meliwati harga eceran tertinggi atau tidak ini Perintah presiden, dan harus dilaksanakan terkait pengawasan harga beras dipasaran. Untuk itu mafia-mafia beras akan kita kejar dan akan kami lakukan penegakan hukum, kegiatan ini akan kami evaluasi setiap 2 minggu", kata Tito.

Sementara itu Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan di tahun pertama Kementan fokus pada produksi.

"Dan produksi naik hingga 2000 persen, sementara ditahun kedua prestasi kita menuju swasembada beras, kita tidak lagi impor beras, cabai dan bawang", ucap Mentan

Akan tetapi, Menurut Mentan,  ternyata ada diaparitas harga di lapangan dan ini sedang di tangani.

"Jadi persoalannya bukan harga ditingkat petani, tetapi harga dimiddleman, pemerintah senantiasa komitmen mensejahterakan petani. Karena jika petani untung dia tidak akan  tergantung APBN. Mimpi kita petani untung, karena jika petani tidak untung mereka tidak akan berproduksi. Dan yang kita harapkan petani untung, pedagang untung dan masyarakat bisa tersenyum" pungkas Mentan. (p/ma)